PERANAN GURU QUR’AN HADIS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR ILMU TAJWID

Abstract

Penelitian ini mengkaji peranan guru Qur’an Hadis dalam mengatasi kesulitan belajar ilmu tajwid peserta didik di MTs Madani Alauddin Paopao. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini memusatkan kajian pada satu objek tertentu yang diperlakukan sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber. Adapun sumber data penelitian ini adalah Kepala sekolah, dan guru bidang studi Qur`an Hadis MTs Madani Pao-pao Gowa. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Faktor-faktor penyebab peserta didik mengalami kesulitan belajar ilmu tajwid adalah: a) Sulitnya peserta didik menghafalkan huruf hijaiyah karena banyaknya muatan jumlah hurufnya. b) Dalam materi nun sukun dan tanwin, hukum bacaan ikhfa peserta didik masih sulit untuk melafalkannya c) Dalam materi hukum bacaan Lam dan Ra peserta didik juga mengalami kesulitan dari segi pemahaman apalagi ketika membaca al qur`an rata-rata peserta didik tidak mampu mengetahui hukum bacaan ini. d) Dalam materi hukum bacaan Mad dengan pembagian hukum bacaan yang banyak peserta didik pada umumnya masih sulit untuk membedakan panjang sebuah bacaan ketika terdapat hukum bacaan Mad di dalammnya. 2)Upaya guru Qur`an Hadis dalam mengatasi kesulitan belajar ilmu tajwid siswa di MTs Madani Pao-pao, dengan melakukan pengelompokkan peserta didik yang telah paham ilmu tajwid dan yang belum paham, sehingga peserta didik yang telah paham tentang ilmu tajwid dapat membantu peserta didik yang lain dalam memahami ilmu tajwid, menerapkan metode pembelajaran Ilmu Tajwid yang berbeda, contohnya metode strip story, dengan metode tersebut guru dapat mengontrol perkembangan peserta didik dalam memahami Ilmu tajwid, memberikan bimbingan, menambah jam pelajaran serta memberikan tugas untuk menambah pengalaman peserta didik dalam mempelajari ilmu tajwid.