ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA BILANGAN BERPANGKAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

Abstract

Miskonsepsi adalah suatu konsepsi seseorang yang tidak sesuai dengan konsep ilmah yang diakui oleh pada ahli. Miskonsepsi biasanya diartikan sebagai suatu konsepsi atau struktur kognitif yang melekat dengan kuat dan stabil dibenak siswa yang sebenarnya menyimpang dari konsepsi yang dikemukakan para ahli. Sehingga miskonsepsi itu sangat erat berkaitan dengan gaya kognitif yang dimiliki seseorang. Dari bermacam kecenderungan–kecenderungan dalam belajar mereka bisa diidentifikasi serta setelah itu dikelompokan apakah anak tersebut termasuk gaya kognitif field independent (cenderung memiliki pandangan sendiri) ataukah field dependet (pandangan bergantung pada lingkungan). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi bilangan berpangkat dan penyebabnya pada siswa SD Ma’arif Ponorogo dengan gaya kognitif Field Independent. (2) Untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi bilangan berpangkat dan penyebabnya pada siswa SD Ma’arif Ponorogo dengan gaya kognitif Field Dependent. Untuk menjawab permasalahan diatas, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Ma’arif Ponorogo. Subjek penelitian terdiri dari 2 siswa dengan gaya kognitif dan 2 siswa dengan gaya kognitif subjek dipilih berdasarkan hasil tes diagnostik miskonsepsi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik angket, tes dan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa Miskonsepsi siswa field independent dan field dependent berupa miskonsepsi pada konsep awal bilangan berpangkat yang dimana siswa mengalikan bilangan pokok dengan bilangan eksponennya. Penyebab miskonsepsi yang dialami subjek ada dua faktor, yaitu siswa dan guru. Miskonsepsi yang disebabkan oleh siswa adalah karena pemikiran asosiatif dan pengalaman belajar siswa yang kurang menjadi salah satu penyebab miskonsepsi sehingga membuat siswa lupa dalam beberapa materi. Sedangkan faktor peyebab miskonsepsi yang disebabkan oleh guru adalah kurangnya penekanan materi pada siswa