Pandangan Teodisi Murtadha Muthahhari sebagai Jawaban Terhadap Problem of Evil

Abstract

Abstrak Masalah keburukan (problem of evil) merupakan salah satu senjata paling ampuh yang senantiasa digunakan penganut ateisme untuk menyerang eksistensi Tuhan yang diajarkan oleh agama-agama. Hadirnya keburukan, kejahatan, atau the evil dalam kehidupan merupakan persoalan filosofis yang menantang kepercayaan umat beragama untuk mendamaikan antara eksisnya Tuhan yang Maha Baik, Maha Mengetahui dan Maha Kuasa dengan fakta bahwa dalam kehidupan terdapat pula yang disebut keburukan. Konsepsi teistik tentang Tuhan telah menimbulkan persoalan yang sangat sulit karena Tuhan dengan Segala Kemahaan-Nya itu, mestinya bisa menciptakan kehidupan dunia yang jauh lebih baik daripada yang ada sekarang ini. Permasalahan keburukan ini telah menantang para teolog sekaligus filsuf serta dibahas dan memunculkan diskusi yang serius dan panjang untuk memberikan jawaban yang memuaskan dan tidak mencederai keadilan Tuhan. Para teolog dan filsuf hendak menunjukkan bahwa adanya kejahatan dan penderitaan tidak bertentangan, dengan kata lain konsisten dengan adanya Tuhan. Argumen-argumen yang mencoba untuk menanggapi masalah keburukan ini disebut teodisi. Salah-satu filosof sekaligus teolog yang ikut serta membahas dan menyumbangkan pemikiran teodisinya dalam menjawab persoalan keburukan dan kaitannya dengan keadilan ilahi adalah Murtadha Muthahhari. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan pandangan teodisi Murtadha Muthahhari sebagai jawaban terhadap problem of evil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasilnya, penelitian ini menyimpulkan beberapa hal; pertama, keburukan adalah noneksistensi; kedua, keburukan adalah relatif; ketiga, dalam pandangan yang menyeluruh (holistik) keburukan memiliki faedah yang memberikan makna bagi kehidupan ini. Keywords: Teodisi, Problem of evil, Murthadha Muthahhari