ANALISIS MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Abstract
Pemberdayaan masyarakat miskin belakangan ini mengalami berbagai problem. Diantara beberapa problem tersebut, salah satunya ialah belum adanya realisasi program pemberdayaan. Tujuan penelitian untuk a). Menjelaskan proses pemberdayaan. b). Menjelaskan output pemberdayaan. c). Menjelaskan model pemberdayaan. d). Menjelaskan kelebihan dan kekurangan model pemberdayaan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data menggunakan observasi terlibat, wawancara dan peninjauan dokumen. Hasil penelitian menjelaskan proses pemberdayaan melalui pelaksanaan pelatihan: pertama, pelaksanaan pelatihan mengalami kendala yang signifikan. Hal ini terlihat dari: a). Proses penyadaran diganti dengan perekrutan peserta oleh pemerintah setempat. b). Proses transformasi secara kolektif, tetapi efisiensi waktu pelatihan kurang tepat. c). Proses advokasi belum dilakukan. Kedua, metode yang digunakan kurang menjawab permasalahan, peserta hanya mendapatkan penataan dan pengalaman baru. Ketiga, materi pelatihan dipaksakan, terlihat pada setting program pelatihan tanpa memahami permasalahan masyarakat. Kemudian output pelatihan belum mencapai tujuan. Terlihat pada kondisi peserta tidak berubah prapelatihan dan pascapelatihan serta belum dilakukan pendampingan. Seterusnya model pemberdayaan menggunakan model community depelopmen.Selanjutnya kelebihan dan kekurangan model pemberdayaan Pertama,efisiensi waktu pelatihan yang dilematis. Kedua, paradigma pemberdayaan menyamaratakan kriteria kemiskinan. Ketiga, metode pemberdayaan tidak memperhitungkan perbedaan masyarakat. Keempat, materi pelatihan dipaksakan tanpa memperhatikan masalah dan kebutuhan masyarakat. Kelima, program pemberdayaan tidak berkelanjutan.