STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KAWASAN RAWAN BENCANA (Analisis Dalam Studi Gerakan Sosial Konservasi Hutan Rakyat Di Semoyo Gunung Kidul)

Abstract

Kerusakan lingkungan dan bencana alam dalam dua tahun terakhir sangat menjadi perhatian serius saat ini. Dampak kerugian dari berbagai aspek telah di rasakan dan memberikan efek pada kehidupan sosial masyarakat. Oleh sebab itu dalam kaitannya isu lingkungan saat ini menjadi tugas bersama pada upaya pelestariannya. Kerusakan yang terjadi tidak mungkin untuk bisa menjadi seperti sediakalah akan tetapi upaya strategi pembangunan dan penataan wilayah yang konservatif dapat menjadi isu strategis di dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan bencana. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan sejarah gerakan sosial konservasi hutan rakyat berbasis masyarakat lokal di suatu wilayah dan menganalisis sebuah strategi pemberdayaan masyarakat dalam gerakan konservasi dengan studi kasus pada wilayah Semoyo. Pengumpulann data oleh peneliti di peroleh dari analisis studi karya ilmiah sebelumnya yang kemudian lebih di fokuskan pada penyampaian strategi pemberdayaan masyarakat. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian strategi gerakan yang dilakukan oleh para aktor gerakan sosial adalah strategi advokasi dengan mendirikan lembaga bank hutan rakyat semoyo (Forest Bank Indonesia)  dan membentuk peraturan desa mengenai hutan rakyat dalam meminimalisir adanya tebang butuh serta strategi pemberdayaan sebagai langkah untuk memandirikan masyarakat semoyo dalam menumbuhkan ekonomi dengan tetap melindungi alam semoyo sebagai kawasan konservasi. Kata kunci: Gerakan sosial, hutan rakyat, Pemberdayaan Masyarakat, dan strategi gerakan.