Penerapan Pelayanan Kasih Di GBI Pelita Imanuel (Suatu Perspektif Teologi Praktika)
Abstract
Gereja dipanggil untuk melayani Tuhan Juruselamat-Nya dan memberitakan Injil tentang kedatangan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Dan hal ini gereja juga hadir menjalankan misinya untuk menerapkan kasih Kristus di tengah-tengah kesulitan. Gereja dalam dirinya menyadari akan adanya panggilannya di tengah-tengah dunia sepanjang zaman untuk mewujud kasih Allah melalui tindakan nyata. Penulis menggunakan metode kualitatif yang sacara langsung di lapangan (Penelitian lapangan) dan penulis menggunakan teknik pengumulan data melalui studi literatur baik dari buku, maupun jurnal. Pelayanan kasih merupakan sebuah sarana atau cara dari gembala kepada jemaat untuk dapat memberikan bimbingan. Pelayan kasih bukan sekedar kata, ataupun berbagi karena memiliki kelebihan secara ekonomi. Gereja bagian dalam pelaksanaan tugas tidak boleh berhenti hanya kepada mereka yang percaya (Galatia 6:10) tetapi juga di luar orang percaya (Roma 5:6-8). Jadi panggilan gereja adalah garam dan terang ditengah-tengah masyarakat (Matius 5:16). Hal inilah gereja terus mendampingi jemaatnya untuk menuntun disetiap kehidupan mereka menuju jelan kebenaran dan keselamatan. Gereja perlu melihat kebutuhan umat dari dua sudut pandang, yaitu kebutuhan spiritual dan kebutuhan material. Iman yang harus tercermin dalam tindakan praktis, seperti menjangkau mereka yang membutuhkan pertolongan.