Nilai Sosial Budaya Mappatamma’ Masyarakat Mandar dalam Memotivasi Santri Belajar Membaca al-Qur’an

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana budaya mappatamma’ dalam kaitannya dengan motivasi santri di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo Sendana Kabupaten Majene. Selain tujuan diatas penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai sosial budaya mappatamma’ pada santri dan tujuan lainnya yakni untuk mengetahui peran budaya mappatamma’ dalam memotivasi santri membaca al-Qur’an. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif  adalah  sebuah  penelitian  yang  menghasilkan  data  deskriptif  berupa  kata-kata tertulis atau lisan orang, dan perilaku yang dapat diamati. Teknik yang digunakan berupa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian terkait dengan nilai sosial budaya mappatamma’ dalam memotivasi santri di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo Sendana kabupaten Majene. Mappatamma’ (khatam al-Qur’an) adalah hasil dari janji seorang mara’dia (Raja) Kanna Pattang Daetta tommuane kepada putrinya pada masa kerajaan Balanipa Mandar pada tahun 1605-1633. Dan tradisi ini sudah jadi kegiatan tahunan yang dilaksanakan di tanah Mandar. Mappatamma’ (khatam al-Qur’an) yang diikuti prosesi adat ajarang pattu’du’ ini diselenggarakan untuk mengapresiasi seorang anak yang telah khatam al-Qur’an dengan diarak keliling kampung menunggangi seekor kuda yang diiringi musik rabana dan untaian lpantun berbahasa Mandar (kalinda’da’). Masyarakat Desa ulidang akan terus berusaha melestarikan dan mempertahankan budaya mappatamma’ agar tidak hilang dalam kehidupan masyarakat sebagai salah satu tradisi yang ada di tanah Mandar dan ajang silpaturrahmi dalam kehidupan bermasyarakat. Selain sebagai ajang silaturrahmi tradisi ini juga mampu memotivasi masyarakat agar tetap terus belajar membaca al-Qur’an.