PENGGUNAAN ATRAKTAN ASAM KLOROGENAT PADA PERANGKAP DALAM MENGENDALIKAN PBKo (Hypothenemus Hampei Ferr.) PADA PERKEBUNAN KOPI DI KABUPATEN DAIRI

Abstract

ABSTRACTCoffee Fruit Borer (CFB) (Hypothenemus hampeii) is an important pest that attacks the coffee fruit in coffee plantation. However, farmers have difficulty getting attractant, then need to look for alternative attractant derived from natural ingredients that exist around the farm, one of them such as chlorogenic acid compounds that exist in the coffee fruit. This research was conducted at 4 locations (2 sites in Sidikalang and 2 sites in Sumbul sub district with 5 stations and 5 treatments) used a randomized block design with 5 treatments, that are K0 (Control), K1 (25 ml chlorogenic acid compound), K2 (50 ml chlorogenic acid compound), K3 (75 ml chlorogenic acid compound), K4 (100 ml chlorogenic acid compound). The trap uses a perforated aqua bottle and is hung on twigs at a height of 1.2 m. The results showed that the highest CFB collection from SiR2K2 at Sidikalang location on Robusta coffee with 50 ml of chlorogenic acid by 53 individuals, meanwhile the lowest CBF trapped is control treatment at Sumbul location on Robusta coffee type (SuR4K0) by 14 individuals And treatment (SuR3K4) at Sumbul location with Robusta and 100 ml of chlorogenic acid was the best treatment to reduce the percentage of CFB attack. The percentage of CFB attack with air humidity shows significance at F=0,018, p <0.05 and air temperature with F = 0,030, p, 0.05, where both of these factors greatly influence the percentage of PBKo attack. While Pearson Correlation value analysis between moisture and percentage of attack that is                  r = 1,000*, show the higher of moisture hence will be higher percentage of attack. CFB control measures are carried out by catching female flying insects using a pulling compound (attractant) so that the population of CFB in the coffee plantation will be reduced. Keywords: Attractant, Chlorogenic Acid, Hypothenemus hampeii, Coffee Plantation, Dairi  ABSTRAKPenggerek Buah Kopi (PBKo) (Hypothenemus hampei) merupakan hama penting yang menyerang buah kopi. Akan tetapi petani kesulitan mendapatkan atraktan, untuk itu perlu dicari atraktan alternatif yang berasal dari bahan-bahan nabati alami yang ada disekitar petani salah satunya seperti senyawa asam klorogenat yang ada pada buah kopi. Penelitian ini dilakukan di 4 lokasi perkebunan kopi masyarakat dimana 2 lokasi berada di Kecamatan Sidikalang dan 2 lokasi lainnya berada di Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan yaitu K0 (Kontrol), K1 (Senyawa asam klorogenat 25 ml),  K2 (Senyawa asam klorogenat 50 ml), K3 (Senyawa asam klorogenat 75 ml), K4 (Senyawa asam klorogenat 100 ml). Tiap lokasi terdiri dari 5 unit dan tiap unit terdiri dari 5 perlakuan. Perangkap menggunakan botol aqua yang dilubangi dan digantung pada ranting pada ketinggian 1,2 m. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan (SiR2K2) yaitu pada lokasi Sidikalang pada jenis kopi Robusta dengan asam klorogenat sebanyak 50 ml merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan jumlah PBKo terperangkap yaitu dengan rataan 8,83 individu, sedangkan perlakuan (SuR3K4) pada lokasi Sumbul dengan jenis kopi Robusta dan penggunaan atraktan asam klorogenat sebanyak 100 ml merupakan perlakuan terbaik dalam menekan persentase serangan PBKo. Persentase serangan CFB dengan kelembaban udara menunjukkan signifikansi pada nilai F= 0,018, p<0.05 dan suhu udara dengan nilai F= 0,030, p,0.05, dimana kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi persentase serangan PBKo. Sedangkan analisis nilai Pearson Correlation antara kelembaban dan persentase serangan yaitu r= 1,000*,menunjukkan semakin tinggi kelembaban maka akan semakin tinggi persentase serangan. Upaya pengendalian PBKo dilakukan dengan cara menangkap serangga betina yang terbang menggunakan senyawa penarik (atraktan) sehingga populasi PBKo di pertanaman  kopi akan berkurang. Kata Kunci : Atraktan, Asam Klorogenat, Hypothenemus Hampei, Perkebunan Kopi, Dairi.