Perbedaan Resiliensi Anak Dari Keluarga Broken Home Dengan Anak Keluarga Utuh
Abstract
Keluarga merupakan kelompok sosial yang bersifat abadi, dikukuhkan dalam sebuah pernikahan yang memberikan pengaruh keturunan dan lingkungan sebagai dimensi penting bagi individu, serta keluarga adalah tempat yang penting dimana individu terutama adalah anak untuk memperoleh dasar dalam mem-bentuk kemampuannya agar menjadi orang berhasil di masyarakat, keluarga terdiri dari pribadi-pribadi yakni ayah, ibu dan anak-anak sebagai keluarga inti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan resiliensi anak dari keluarga broken home dengan anak keluarga utuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Studi kasus pengambilan data dengan metode wawancara (riwayat hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survei, dan data apa pun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Hasil penelitian ini adalah pada aspek regulasi emosi, pengendalian impuls, empati, kemampuan analisis masalah dan peningkatan aspek positif serta sumber-sumber resiliensi