STRATEGI CULTURAL BRANDING DENGAN PROTOKOL KESEHATAN PADA USAHA KULINER ERA NEW NORMAL

Abstract

Pandemi covid-19 atau yang disebut virus corona berdampak besar pada berbagai sektor terutama pada bidang ekonomi dan bisnis. Berbagai sektor yang terdampak adalah sektor pariwisata, perdagangan, industri termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak sangat signifikan. Seperti UMKM yang bergerak pada usaha kuliner. Ketakutan konsumen pada penyebaran Covid-19 yang cepat membuat konsumen lebih berhati-hati dalam menkonsumsi kebutuhan sehari-hari. Banyak UMKM kuliner yang gulung tikar karena tidak dapat membuka usahanya dimasa pandemi. Dengan banyaknya usaha yang tutup, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang memaksakan kehidupan masyarakat berdampingan dengan Covid-19 yang dikenal dengan istilah New Normal. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat. Kebijakan tersebut disambut positif oleh pelaku usaha terutama usaha kuliner yang mulai membuka kembali usahanya meskipun masih sedikit pelanggan yang datang. Seperti halnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Warga Pegandon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang merupakan salah satu wadah Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan bagi warga sekitar. Selain itu, PKBM Bina Warga memiliki usaha dibidang kuliner yang diberi nama Nawa Coffee. Sama halnya dengan UMKM yang lain, Nawa Cafejuga terdampak pandemi covid-19. Selain tergolong usaha yang baru didirikan Nawa Cafejuga membutuhkan strategi promosi yang dapat meningkatkan usahanya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bermaksud untuk mencari solusi terhadap permasalahan mitra dengan menawarkan berbagai solusi seperti penerapan protokol Kesehatan sebagai cultural branding untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi konsumen yang ingin menikmati kuliner Nawa Coffee. Kata kunci: Pandemi Covid-19, Protokol Kesehatan, Nawa Cafe Doi: http://dx.doi.org/10.23960/JPSI/v2i1.13-21