Penerapan Jual Beli Online dalam Masyarakat Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh dan Hubungannya dengan Petunjuk Al-Qur’an

Abstract

The reality in the field indicates that there are several problems occurring in some online buying and selling activities in Syiah Kuala Subdistrict. Buyers are forced to accept goods that do not meet their expectations. The Qur'an explains that buying and selling should be conducted willingly and without oppression or being oppressed. Based on these issues, the objective of this research is to examine the online buying and selling practices among sellers and buyers in Syiah Kuala Subdistrict and their relevance to the Qur'an's guidance on online buying and selling among sellers and buyers in Syiah Kuala Subdistrict. This study adopts a qualitative approach using a descriptive method with a total of ten informants consisting of five sellers and five buyers. Data collection techniques include direct field observation and interviews. The results reveal that online buying and selling practices in Syiah Kuala Subdistrict involve several stages, namely ordering, payment, product description, offers/prices, and terms/complaints. The relevance of online buying and selling practices in Syiah Kuala Subdistrict to the Qur'an's guidance can be divided into two categories: first, practices that align with the guidance and are in line with the Qur'an, such as voluntary agreement or the absence of coercion. Second, practices that do not align with the principles or guidance in the Qur'an, such as oppressing one party by not paying for the goods within the specified time.Abstrak: Realita di lapangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yang terjadi di sebagian jual beli online di Kecamatan Syiah kuala. Keterpaksaan seorang pembeli menerima barang yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Al-Qur’an menjelaskan jual beli haruslah dilaksanakan dengan rasa suka sama suka dan tidak menzalimi maupun dizalimi. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah bagaimana praktik jual beli online dalam kalangan penjual dan pembeli di Kecamatan Syiah Kuala dan relevansinya dengan petunjuk Al-Qur’an terhadap jual beli online dalam kalangan penjual dan pembei di Kecamatan Syiah kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode deskriptif dengan jumlah sepuluh informan yang terdiri dari lima penjual dan lima pembeli. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung ke lapangan, wawancara. Hasil menunjukkan bahwa praktik jual beli online di Kecamatan Syiah Kuala terdiri dari beberapan tahapan yaitu; pemesanan, pembayaran, deskripsi barang, penawaran/harga dan syarat/komplain. Relevansi praktik jual beli online di Kecamatan Syiah Kuala dengan petunjuk Al-Qur’an terbagi kepada dua kategori: pertama, sesuai dengan petunjuk dan relevan dengan Al-Qur’an, contohnya suka sama suka atau tidak adanya keterpaksaan. Kedua, tidak sesuai dengan prinsip atau petunjuk dalam Al-Qur’an, contohnya menzalimi salah satu pihak seperti tidak membayar barang pada waktu yang telah ditentukan.