Implementasi Model Pembelajaran BCCT Meningkatkan Kemandirian dan Kreativitas Anak Didik Usia 5 – 6 Tahun di PAUD
Abstract
PAUD mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Untuk itu, perlu menerapkan beragam model pembelajaran inovatif agar tujuan pendidikan yang dirumuskan sebelumnya dapat tercapai. Salah satunya adalah model pembelajaran BCCT. BCCT sendiri merupakan suatu pendekatan sentra dan saat lingkaran dengan menggunakan empat pijakan (scaffolding) pada proses pembelajaran diantaranya: pijakan sebelum bermain, saat bermain, selama bermain, dan setelah bermain. Prinsip pembelajarannya berfokus pada anak. Anak pembelajar aktif, anak belajar dengan panca indera, anak menciptakan pengalamannya sendiri, anak berpikir melalui objek tertentu dan anak belajar melalui lingkungan. Oleh sebab itu tujuan penelitian yang penulis lakukan bertujuan guna meningkatkan kemandirian dan kreativitas anak 5 – 6 tahun di TK Kristen Imanuel Terpadu Jlegong lewat mengimplementasikan model pembelajaran BCCT menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam dua siklus dengan enam tindakan. Subjek dalam penelitian ini dilakukan pada anak usia 5 – 6 di TK Kristen Imanuel Terpadu Jlegong yang berjumlah 8 anak. Penghimpunan data melalui pengamatan, dokumentasi dan catatan anekdot. Hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran BCCT mampu meningkatkan kemandirian dan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di TK Kristen Imanuel Terpadu Jlegong. Total hasil akhir yang diperoleh pada kemandirian anak selama dua siklus enam tindakan adalah 80,5 dengan keterangan Berkembang Sangat Baik (BSB). Peningkatan kemandirian yang dicapai anak yaitu: Pertama, anak sudah tidak bergantung kepada orang lain. Kedua, Anak mampu bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Demikian juga pada kreativitas anak, total hasil akhir yang diperoleh selama dua siklus enam tindakan adalah 76,9, dengan keterangan Berkembang Sangat Baik (BSB). Peningkatan kreativitas telah dicapai anak berupa: Pertama, anak mampu menciptakan sesuatu yang baru/original. Kedua, Anak mampu memberi nilai tambah. Ketiga, anak suka bertanya. Keempat, anak mampu mengemukakan gagasannya. Kelima, anak memiliki rasa ingin tahu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran BCCT memiliki keterkaitan yang sangat signifikan sehingga memberi pengaruh terhadap peningkatan kemandirian dan kreativitas anak.