Konstruksi Gerbang Bidayah dan Nihayah dalam Tasawuf (Analisis Kitab Muroqi al-Ubudiyah)
Abstract
Syaikh Nawawi al-Jawi murni orang jawa yang dengan kepakarannya mampu menyeimbangi gagasan imam al-Ghazali yang terdapat dalam kitab Muraqil Ubudiyah. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan jenis penelitian pustaka. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Sedangkan proses analisis menggunakan deskriptif-induktif. Imam Nawawi al-Jawi dalam kitab Muraqil Ubudiyah menggagas konsep permulaan (bidayah) dan akhir (nihayah), ada zahir ada batin. Seorang sufi tidak akan pernah sampai pada nihayah sebelum mengenal dan melaksanakan bidayah. Bidayah adalah episentrum sampainya seorang sufi kepada derajat nihayah. Nihayah ini diartikan sebagai buah dari syariat dan thariqat atau buah dari thariqat saja (dengan mengutip Imam al-Shawi). Imam Nawawi dapat menggmbarkan secara romantis relasi antara syariah, thoriqoh, dan hakikat melalui deskripsi yang rasional, syariat ibarat perahu, thariqat ibarat laut, dan hakikat merupakan mutiara yang tersimpan dalam laut. Satu-satunya cara untuk meraih mutiara yang tersimpan dalam laut harus menyelami lautan sedalam apapun melalui media perahu.