Pendidikan Inklusi dalam Pembelajaran Beyond Centers And Circle Time (BCCT) di PAUD Terpadu Griya Ceria Banda Aceh

Abstract

Kajian ini menyangkut tentang Pendidikan Inklusi dalam Pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BCCT) di PAUD Griya Ceria Banda Aceh. Tujuan penelitian ini diantaranya ialah untuk mengkaji: Pertama, Bagaimana pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria Banda Aceh; Kedua, Apakah hasil yang dicapai dari pelaksanaan Pendidikan Inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria banda Aceh; dan Ketiga, Apakah faktor pendukung dan penghambat/kendala dari pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria banda Aceh. Kegiatan penelitian dilakukan pada PAUD Terpadu Griya Ceria Banda Aceh yang berada. Pemilihan tempat sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain: keberagaman peserta didik yng merupakan filosofi PAUD Terpadu Griya Ceria, sehingga peserta didik memiliki kesempatan belajar yang sama. PAUD Terpadu Griya Ceria juga menerima anak berkebutuhan khusus yang beragam.Kemudian, kurikulum yang diterapkan PAUD Terpadu Griya Ceria juga menggunakan metode BCCT. Adapun Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pendidikan inklusi paad PAUD Terpadu Griya Ceria ialah mengalami kemajuan yang luar biasa; 2) Hasil yang dicapai pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran inklusi pada PAUD Terpadu Griya Ceria terdapat perubahan positif yang cukup signifikan; dan 3) Terdapat faktor pendukung dan kendala pendidikan inklusi pada PAUD Terpadu Griya Ceria. Faktor Pendukung diantaranya ialah: 1) Guru dan Kurikulum BCCT yang digunakan sangat sesuai dan menyentuh semua kebutuhan anak dan menggunakan Rancangan Program Individu untuk ABK. Sedangkan Kendalanya ialah: 1) sikap orang tua siswa yang kurang siap terhadap dianugerahi anak-anak inklusi; 2) Kemampuan guru dalam memahami BCCT atau pendekatan sentra, kemampuan menghadapi anak, dan memecahkan masalah di lapangan; dan 3) Sarana dan Prasarana masih kurang memadai