Mustafa Azami's Contribution in Rebutting Orientalist Views about The Writing of Hadith

Abstract

Penelitian ini berangkat dari pandangan orientalis yang mengungkapkan bahwa hadis bukan berasal dari Nabi, melainkan datang dari orang-orang yang hidup setelah Nabi karena tidak adanya bukti tertulis pada masa itu. Dari sini peneliti akan menjelaskan bantahan dari salah satu ulama kontemporer, Mustafa Azami yang membuktikan bahwa hadis sudah tertulis dari masa Nabi. Berbeda dari penelitian terdahulu yang hanya menyebutkan pandangan dari salah satu orientalis ataupun tanpa menyebut kontribusi Mustafa Azami, kali ini peneliti mencantumkan pandangan dari dua orientalis termasyhur, yaitu Ignaz Goldziher dan Joseph Schacht mengenai penulisan hadis serta kontribusi Mustafa Azami dalam membantah keduanya. Buku-buku dari kedua orientalis dan Mustafa Azami menjadi rujukan dari penelitian ini. Dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter, mengkaji, dan menganalisisnya, peneliti berhasil menemukan jawaban untuk masalah ini. Hasilnya, Ignaz Goldziher dan Joseph Schacht berpendapat bahwa hadis berasal dari orang-orang abad kedua dan ketiga. Adapun Mustafa Azami berpendapat bahwa penulisan hadis sudah ada sejak masa Nabi. Kontribusi Mustafa Azami tampak dengan pembuktian penulisan hadis pada awal Islam, pembuktian istilah “Haddatsana”, “Akhbarana”, dan lain-lain bukan hanya untuk penyebaran hadis secara verbal saja, melainkan juga melalui tulisan, penjelasan hadis-hadis yang melarang penulisan hadis, dan meluruskan ungkapan “Ibnu Syihab adalah orang pertama yang menulis hadis”.