Menciptakan Self-Efficacy Pada Anak Usia 19-22 Tahun Dengan Menggunakan Pola Asuh Teori Psikososial Erik Erikson Di Gereja Toraja Jemaat Sion Lestari Klasis Wotu

Abstract

The Reality of the low self-confidence of teenagers still a dillema in Indonesia. The modern era shows competition in social competition, which is why teenagers can also compete. One of the main foundations in this competition is to have a level of confidence. In this regard, the data obtained through interews shows that the lack of self-confidence in today’s teenagers is due to the mistakes of parents in providing parenting to their children. Departing from this problem, through this paper I offer the correct parenting style to parents using Erik Erikson’s psychosocial theory. With this theory, parents as child caregivers will be able to understand the correct parenting pattern when children are 0-1 years old, 2-3 years old, and so on, so that later when children grow up and mature they can have self-confidence, or what is now knwon as with term self-efficacy. Realitas rendahnya angka tingkat kepercayaan diri remaja masih menjadi dilema di Indonesia. Era modern semakin menunjukkan kejamnya persaingan dalam lingkup sosial, itulah sebabnya para remaja juga harus bisa bersaing. Salah satu pondasi utama dalam persaingan tersebut adalah harus memiliki tingkat kepercayaan diri. Berkaitan dengan hal itu, data yang didapatkan lewat hasil wawancara menunjukkan bahwa kurangnya rasa percaya diri pada anak remaja dewasa ini, itu karena kesalahan orang tua dalam memberikan pola asuh kepada anaknya. Berangkat dari masalah tersebut, lewat tulisan ini saya menawarkan pola asuh anak yang benar kepada orang tua menggunakan teori psikososial Erik Erikson. Dengan teori tersebut, orang tua sebagai pengasuh anak akan bisa memahami bagaimana pola asuh yang benar ketika anak berusia 0-1 tahun, 2-3 tahun, dan seterusnya, agar kelak ketika anak beranjak remaja dan dewasa bisa memiliki kepercayaan diri, atau yang sekarang dikenal dengan istilah self-efficacy.