Aktivisme Politik Mahasiswa Islam Membangun Demokrasi Pasca Orde Baru

Abstract

Praktik demokrasi di Indonesia telah menjadi suatu keharusan, bahkan telah menjelma realitas sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dinamika sosial politik yang terjadi di era reformasi 1998 telah membawa dampak besar bagi perkembangan demokrasi. Penelitian ini mencoba mengkaji aktivisme politik mahasiswa Islam dalam membangun demokrasi pasca orde baru dengan mengambil studi tentang peran intelektual yang dilakukan oleh Pengurus Besar HMI Periode 1997-1999. Penelitian ini menggunalan metode kualitatif dengan pendekatan historical research, dikaji dengan teori konstruksi sosial Peter L Berger. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pada proses konstruksi pemahaman demokrasi dilakukan oleh Pengurus Besar HMI dengan melakukan diskusi, pelatihan kepemimpinan dan pembuatan jurnal. Pemahaman ini dilegitimasi yang disandarkan pada Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Kemudian diinternalisasikan dalam rumusan RUU Politik. Pengaruhnya terhadap dinamika demokrasi di Indonesia yakni sebagai pendukung ideologi Pancasila, membangun sistem politik yang pro-demokrasi dan pembangunan Civil Society. HMI sebagai organisasi keagamaan yang berbasis Islam mampu menerima demokrasi sebagai ajaran Islam. Penelitian ini menjadi antitesis dari kelompok-kelompok yang menolak demokrasi. HMI menerima bahkan mendorong demokrasi demi untuk kepentingan nasional. Kontribusi pemikiran dan kepemimpinan melalui keterlibatan elit-elitnya di dalam membangun demokrasi dan pergumulan penegakan demokrasi di Indonesia.