Sistem Dalian Na Tolu sebagai Pendekatan Moderasi Beragama Umat Muslim-Kristen di Huta Padang Mandailing Natal
Abstract
Moderasi beragama menjadi agenda penting pemerintah beberapa tahun belakangan. Rentetan tindakan terorisme, ekstremisme dan intoleran yang menyeruak di Indonesia menjadi sebab pentingnya upaya moderasi beragama digalakkan di tengah masyarakat. Penguatan moderasi beragama berupaya untuk mengharmonisasikan hubungan antar agama yang rentan terhadap konflik kekerasan. Moderasi beragama dengan pendekatan budaya menjadi alternatif dalam menghadirkan rasa damai di masyarakat, dalam konteks ini sistem dalian na tolu sebagai sistem kekerabatan masyarakat Mandailing menjadi menarik diungkap secara jauh. Penelitian ini mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka serta focus group discussion. Analisis data dengan rumusan Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan pertama, moderasi beragama dilakukan masyarakat Muslim-Kristen Huta Padang dengan pendekatan dalian na tolu sebagai sistem kekerabatan dalam adat Batak-Mandailing yang memiliki tiga unsur yaitu mora, kahanggi dan anakboru. Unsur mora, kahanggi dan anakboru masing-masing diperankan oleh umat Muslim-Kristen. Kedua, hubungan harmonis Muslim-Kristen tumbuh berdasarkan sejarah yang dilihat pada dua faktor yaitu masuknya Islam ke Mandailing dengan dakwah bi al-hal, dan masuknya Kristen dengan pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hadirnya moderasi beragama dengan pendekatan adat ini perlu diperkuat dengan simbol-simbol kebersamaan sehingga memberikan warna dan alternatif terhadap model moderasi beragama di tempat lain.