Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri Yang Mengalami Infertile Di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk
Abstract
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan adalah kehadiran anak, namun pada kenyataanya masih banyak pasangan suami istri yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengandung, salah satu penyebabnya ialah adanya berkurangnya tingkat kesuburan. Adapun gangguan reproduksi pada usia subur salah satunya adalah infertile. Infertile adalah keadaan dimana pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari 1 tahun dan rutin melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi akan tetapi belum memiliki anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang mengalami infertile menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan jumlah informan 4 pasangan suami istri yang salah satunya mengalami infertile. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami infertile keempat pasangan suami istri yang menjadi informan merasakan kepuasan dalam pernikahan mereka karena adanya dukungan dari keluarga dan pasangan, serta tidak ada perubahan sikap dari pasangan mereka ditunjukkan dengan tetap bersikap romantis, tetap memberikan kasih sayang, dan saling membantu. Adapun aspek-aspek yang ditemukan dan berperan besar terhadap kepuasan pernikahan seluruh subyek ada enam aspek yaitu komunikasi, fleksibilitas, kedekatan, kecocokan kepribadian, relasi seksual dan pengelolaan keuangan