Rancangan Intervensi Pada Remaja Berisiko Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Reproduksi

Abstract

Dinamika kehidupan remaja akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa. Banyak diantara mereka yang mengalami salah pengasuhan (maltreatment) dalam keluarga, dimana mereka merasa kebutuhan afeksinya kurang terpenuhi. Kondisi tersebut membuat mereka mencari pemenuhan afeksi di luar keluarga. Salah satu cara yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan afeksinya, mereka membangun hubungan dengan lawan jenis atau pacar. Namun upaya mereka untuk mendapatkan afeksi tersebut kurang tepat dan akhirnya membuat mereka terjerumus dalam perilaku beresiko seperti merokok, minum alkohol dan perilaku seks yang beresiko penularan penyakit menular seksual atau HIV/AIDS. Sehingga kelompok remaja tersebut disebut sebagai remaja berisiko. Remaja berisiko adalah remaja yang memiliki kecenderungan perilaku yang mengarah pada hal-hal yang dapat berisiko terhadap kesehatan mereka, yang dalam penelitian ini adalah risiko kesehatan reproduksi. Penelitian ini tergolong dalam pre-experimental design, yang bertujuan untuk merancang program intervensi terhadap kelompok remaja berisiko dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi, dengan menggunakan pola one-shoot case study. Dimana peneliti memberikan treatment atau perlakuan pada satu kelompok subyek remaja berisiko dengan usia 12-18 tahun, kemudian hasil dari perlakuan tersebut dianalisis untuk digunakan sebagai acuan penyusunan program intervensi terhadap kelompok remaja berisiko. Rancangan program intervensi ini melibatkan beberapa kegiatan diantaranya konseling kelompok dan psikoedukasi. Rancangan program intervensi ini dibuat berdasarkan kondisi kelompok subyek dengan harapan dapat memberikan dampak positif berupa berkurangnya atau menghentikan perilaku berisiko yang dilakukan sebelumnya. Dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja berisiko menjadi lebih sadar akan pentingnya menerapkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi.