Penerimaan Diri Remaja Dengan Orang Tua Tunggal
Abstract
Tidak semua anak bisa menerima bahwa sekarang mereka memiliki orang tua tunggal dan ini bisa mempengaruhi penerimaan diri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran penerimaan diri pada remaja yang berasal dari orang tua tunggal dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tinggal di Dusun Munengkulon Desa Muneng Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ada 4 remaja dengan orang tua tunggal dengan rentang usia 12-21 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tiga dari empat remaja dengan orang tua tunggal memiliki penerimaan diri yang positif yang ditunjukkan dengan sikap mempunyai keyakinan untuk menjalani hidup, menganggap dirinya sederajat dengan orang lain, tidak menganggap dirinya aneh, tidak malu dan tidak hanya memperhatikan dirinya, berani memikul tanggungjawab, dan mampu menerima pujian dan celaan. Penerimaan diri positif pada remaja ini muncul pada remaja yang berasal dari orang tua tunggal ayah maupun ibu dan juga pada remaja yang berasal dari orang tua tunggal karena meninggal maupun bercerai. Penerimaan diri pada remaja pada penelitian dipengaruhi oleh pemahaman tentang diri sendiri, adanya harapan yang realistik, sikap anggota masyarakat yang menyenangkan dan pola asuh yang baik di masa kecil. Dan satu remaja menunjukkan sikap yang sebaliknya, ia malu karena hanya memiliki satu orang tua. Hal ini membuatnya menarik diri dari lingkungan sekitar dan kurang mampu menerima saran dan kritik dari orang lain.