KEDUDUKAN AGAMA DI ERA GLOBALISASI (MANAJEMEN KEHARMONISAN UMAT: SEBUAH PENDEKATAN MULTIKULTURAL)
Abstract
ABSTRAK: Tulisan ini akan melihat eksistensi agama dalam era globalisasi. Nilai agama yang bersifat privat, sakral, dan transenden saat ini masuk dalam pusaran globalisasi yang bersifat bertolak belakang dengan agama. Globalisasi bersifat utilitarian yang menggerus lokalitas masyarakat dunia. Sebagai sebuah keniscayaan, globalisasi tidak bisa ditolak oleh warga dunia manapun, termasuk di dalamnya adalah warga negara yang beragama. Globalisasi sebagai proses sejarah sekaligus sebuah tren ekonomi telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap struktur sosial dan tingkat kesejahteraan manusia. Ada pengaruh yang bersifat positif, seperti tersedianya informasi yang mudah diakses secara cepat, masif, dan ekonomis serta terjalinnya kehidupan manusia berkat tersedianya jaringan komunikasi dan transaksi global. Namun, ada pula pengaruh yang bersifat negatif, seperti persaingan sosial, budaya, agama, politik, dan bisnis. Menguatnya sentimen antar suku, ras, agama, dan bangsa-bangsa di beberapa tempat, serta melebarnya kesenjangan dan ketimpangan ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin. Begitu pula telah terjadi kerusakan lingkungan alam akibat eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan, adalah berbagai dampak negatif dari proses sejarah dan pusaran ekonomi global yang sedang berputar sekarang ini. Bagian terpenting dari tulisan ini adalah menjelaskan mengenai agama sebagai komunikator terbaik untuk keutuhan umat berbasis kemanusiaan. Dengan adanya sebuah wadah yaitu agama, maka “kekerasaan atas nama agama” akan digantikan secara otomatis dengan “beragama tanpa kekerasan”. Pencarian kerohanian dan kembali kepada hakikat agama yang mungkin menjadi salah satu solusi yang rasional untuk menyikapi globalisasi. Analisis multi-kultural yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan pembentukan pengalaman persepsi manusia pada umur, agama, sosial dan status ekonomi, identitas budaya, bahasa, ras, dengan kemampuan-kemampuan yang berbeda. Kata-Kata Kunci: Agama, Globalisasi, manajemen keutuhan umat, multikultural