DINAMIKA KEPRIBADIAN MENURUT PSIKOLOGI ISLAMI

Abstract

Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah belah dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self atau memahami manusia seutuhnya. Sigmund Freud menjelaskan bahwa terdapat tiga elemen dalam struktur kepribadian, yaitu id, ego, dan super ego. Kepribadian menurut psikologi islami adalah integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku. Aspek nafsani manusia memiliki tiga daya, yaitu: (1) qalbu (fitrah ilahiyah) sebagai aspek supra-kesadaran manusia yang memiliki daya emosi (rasa); (2) akal (fitrah insaniah) sebagai aspek kesadaran manusia yang memiliki daya kognisi (cipta); (3) nafsu (fitrah hayawaniyah) sebagai aspek pra atau bawah kesadaran manusia yang memiliki daya konasi (karsa). Dinamika kepribadian dalam perspektif islam ada tiga yaitu kepribadian ammarah (nafsal-ammarah), kepribadian lawwamah (nafsal-lawwamah), kepribadian muthmainnah (nafsalmuthmainnah). Sedangkan faktor-faktor yang membentuk kepribadian terbagi dalam tiga aliran yaitu Empirisme, Nativisme dan Konvergensi.