KERAJINAN TENUN TEMBE NGGOLI MASYARAKAT BIMA DOMPU DI KABUPATEN MIMIKA PROVINSI PAPUA
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kerajinan tenun Tembe Nggoli Masyarakat Bima Dompu di Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Fokus masalah pada penelitian ini adalah proses pembuatan, motif dan warna, dan makna simbolik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptiff kualitatif. Data tersebut diperoleh dengan cara observasi, wawacara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu instrumen pendukung berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data data adalah triangulasi sumber. Tahapan analisis data penelitian yang digunakan adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Prosedur pembuatan tenun Tembe Nggoli (benang pakan dan benang lungsi). Proses pembuatan terdiri dari empat tahap: a) pembuatan pola, b) memasang benang lungsi pada alat tenun, c) membentuk moti pada tenun, dan d) finishing. 2) Motif dan warna yang diterapakan pada kerajinan kain tenun Tembe Nggoli Masyarakat Bima Dompu di Kabupaten Mimika Provinsi Papua adalah: a) Motif kain tenun Tembe Nggoli, 1) Nggusu Waru, 2) Gari atau garis, 3) Nggusu Upa, 4) Bunga Samobo. b) Warna yang digunakan tenun Tembe Nggoli Masyarakat Bima Dompu di Kabupaten Mimika Provinsi Papua yaitu kuning, merah, merah muda, biru, hijau, putih, dan hatam. 3) Makna simbolik kain tenun Tembe Nggoli, diantaranya: a) kain tenun Tembe Nggoli Nggusu Waru adalah delapan sifat yang harus dimiliki manusia yaitu berbudi pekert luhur, suka membantu, sopan, jujur, bekerja keras, dan mempunyai jiwa pemimpin. b) kain tenun Tembe Nggoli Gari atau garis adalah melambangkan sikap jujur dan tegas dalam melaksanakan tugas. c) kain tenun Tembe Nggoli Nggusu Upa adalah melambang empat sifat utama yaitu suka membantu, jujur, berhati mulia, dan bekerja keras. d) kain tenun Tembe Nggoli Bunga Samobo adalah memiliki akhlak mulia yang bermafaat bagi orang-orang sekitar.