Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Sikap Kemandirian Belajar Anak-Anak Pemulung

Abstract

Peran orang tua merupakan komponen yang penting dalam membentuk kepribadian anak terutama dalam perilaku dan kemandirian belajar anak. Kebiasaan serta sikap orang tua sehari-hari yang selalu dilihat, dinilai dan diteladani oleh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua pemulung dalam menumbuhkan kemandirian belajar pada anaknya, faktor apa saja yang mendukung serta faktor yang menghambat dalam menumbuhkan kemandirian anak-anak pemulung di Kelurahan Ciseureuh Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini menggunakan teori Suhendri & Mardalena yang menyebutkan ciri anak yang mandiri belajar yakni aktivitas belajar anak tidak tergantung kepada orang lain, guru, teman bahkan orang tua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang mendiskripsikan tentang peran orang tua pemulung dalam menumbuhkan kemandirian belajar anak. Dalam pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi serta triangulasi, sedangkan proses menganalisis data menggunakan teori model Miles dan Hubermen yang meliputi, reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau pemeriksaan kesimpulan.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua pemulung di RT.10/RW07 kelurahan Ciseureuh kabupaten Purwakarta dalam menumbuhkan sikap kemandirian belajar pada cukup terealisasi dengan baik, orang tua sudah menjalani peran sebagai korektor, motivator, fasilitator, dan sebagai pembimbing dalam mengajarkan tanggung jawab anak untuk memenuhi  tugas dan kewajiban anak secara mandiri sejak dini. Adapun kemandirian belajar anak nampak dari kemandirian belajar anak yang rajin bersekolah setiap hari, mengerjakan tugas tanpa di suruh atau dipaksa dan beberapa anak mendapat prestasi di sekolah, mencari uang sendiri untuk membeli kuota ketika pembelajaran daring dengan memulung atau mengamen bahkan menjadi tukang parkir. Faktor-faktor pendukung dalam menumbuhkan kemandirian anak pemulung di RT.10/RW07 kelurahan Ciseureuh kabupaten Purwakarta nampak dari faktor internal dan eksternal yang terpenuhi dengan baik. Sedangkan faktor penghambat disebabkan karena orang tua tidak memahami pola asuh yang tepat, memberi kebebasan yang berlebihan, tidak menjadi teladan yang baik dan tidak memberi reward ketika anak-anak mereka mendapatkan prestasi.