METODE PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN SURAT HUD AYAT 120

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini ialah bahwasanya permasalahan dunia pendidikan saat ini yang mendapat banyak sorotan adalah masalah karakter peserta didik yang tercermin dalam bentuk prilaku. Indikator yang sangat nyata adalah semakin banyaknya para pelajar yang terlibat tindak pidana, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, perampokan, kekerasan, perkelahian, penodongan, pembunuhan, pemerkosaan, dan pelecahan seksual. Cara alternatif untuk mengatasi atau mengurangi semua persoalan tersebut adalah dengan menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah melalui proses pendidikan. Jika berbicara tentang pendidikan, maka tidak dapat dilewatkan begitu saja mengenai hal-hal yang menyangkut dengan metode pendidikan. Lebih spesifiknya adalah metode pendidikan karakter yang bersumber dari Al-Qur’an. Oleh karena itu pengembangan metode pendidikan karakter yang bersumber dari Al-Qur’an mutlak dilakukan, salah satunya ialah metode pendidikan karakter dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 120 melalui kajian beberapa tafsir. Penelitian ini merupakan penelitian library research (penelitian kepustakaan) melalui deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi, dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya, yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode content analisis atau analisis isi. Adapun metode tafsirnya menggunakan metode tahlili, yaitu suatu metode penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan uraian-uraian makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan sedikit-banyak melakukan ananlisis di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 120 terdapat dua metode pendidikan karakter beserta kelebihannya yang sudah ditafsirkan oleh para ahli tafsir dan dianalisa oleh penulis. Kedua metode tersebut antara lain: 1. Metode Cerita (Qashash), kelebihannya ialah: Dapat memberikan keteladanan kepada anak atau peserta didik, dapat mempengaruhi emosi anak atau peserta didik, mengandung kebenaran yang pasti dan dapat dipercaya, dapat memberikan peringatan dan pengajaran bagi anak atau peserta didik, dapat memberikan perbandingan dan tolak ukur bagi anak atau perserta didik, meneguhkan hati anak atau peserta didik. 2. Metode Ibrah dan Mau’izah, kelebihannya ialah: Dapat memberikan efek jera secara langsung terhadap anak atau peserta didik yang melakukan kesalahan, menjadi bahan renungan bagi anak atau peserta didik agar mereka senantiasa sadar akan perbuatan yang mereka lakukan, merupakan sikap preventif atau antisipasi agar anak atau peserta didik tidak melakukan hal-hal yang kurang baik.