PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI LIFE SKILL PADA MATA PELAJARAN PAI SMP NEGERI 2 KELAS VIII DI KABUPATEN SIJUNJUNG
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru PAI dalam membangun model pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Life Skill pada mata pelajaran agama Islam SMP Kelas VIII di Kabupaten Sijunjung. Pengembangan model pembelajaran Problem Based Learning ini diawali dengan melakukan survei lapangan mengungkap pengetahuan dan harapan guru, strategi pemberdayaan guru, pengembangan draf buku panduan model pembelajaran Problem Based Learning dan kajian pustaka pendukung pengembangan produk. Produk ini diharpakan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran agama Islam oleh Guru PAI Kelas VIII SMP di Kabupaten Sijunjung. Pemutakhiran model dilakukan melalui penilaian pakar kurikulum dan praktisi dalam Focus Group Dicussion (FGD). Pengumpulan data lewat angket, wawancara, studi dokumentasi, pelatihan dan pendampingan serta FGD. Data angket dianalisis dengan teknik penghitungan persentase, sedang data yang lain dengan teknik deskriptif kualitatif. Data uji coba dianalisis menggunakan Indpendent t-test analysis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa RPP Pembelajaran Agama Islam yang dihasilkan bersifat sangat valid dengan persentase penilaian sebesar 95,02% melalui uji validasi. Sedangkan model yang dikembangkan dalam pembelajaran Agama Islam dengan pendekatan problem based learning yang dihasilkan bersifat sangat valid dengan persentase sebesar 96,29% melalui uji validasi yang telah dilakukan. Dan juga hasil eksperimen yang telah didapatkan dari penelitian ketiga sekolah SMPN 1 Kabuptaen Sijunjung, SMPN 2 Kabuptaen Sijunjung, dan SMPN 3 Kabuptaen Sijunjung melalui post tes, maka didapatkan nilai signifikan uji homogenitas diatas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah homogen. Dan selisih antara ketiga sekolah SMPN 1 (16,3), SMPN 2 (14,3), SMPN 3 (10,4). Dengan kata lain model yang dikembangkan sudah berkualitas, karena suatu produk yang dikembangkan dinyatakan sangat valid apabila mempunyai persentase 80%-100%.