Just World Belief: Penilaian terhadap keadilan dunia bagi laki-laki dan perempuan dalam hubungan cinta

Abstract

ABSTRAK The love relationship as an individual's interest in socializing is the first step in the relationship before going to the legal relationship stage. A love relationship or dating is an individual's effort to find a soul mate and partner for marriage. However, the phenomenon that occurs in many love relationships does not end in a serious bond or marriage and instead breaks up. The Javanese phenomenon that a soul mate will meet is in line with the concept of just-world belief. Everyone has faith through love relationships to get a partner as the world is fair to their efforts to find a partner. The purpose of this study was to determine the level of belief that the world is fair for individuals who are in a love relationship and to see if there are differences in the belief that the world is fair for men and women. The research subjects were UIN Malang students. This study uses descriptive quantitative methods and tests the differences between men and women with the T-test. Respondents consisted of 190 UIN Malang students based on purposive sampling technique with the criteria being in a love relationship and aged 19-24 years. The research instrument uses a just world belief scale which is adapted from Lerner's theory. The results showed that the level of just-world belief of students was moderate, and there was no difference between just world belief of men and women so that men and women had the same opportunity to believe in a just world. The implication of this research is that there is a value of justice for men and women in their love relationship so that each partner treats their lover well and fairly because the consequences of doing good will also lead to goodness in the future. The next implication of just-world belief is to strengthen satisfaction in love relationships for consideration of their partner as a mate. KEYWORDS  Just World Belief; Love Relationship; Student; Mate ABSTRAK Hubungan cinta sebagai ketertarikan individu dalam bersosial menjadi langkah awal relasi sebelum ke tahap hubungan resmi. Hubungan cinta atau berpacaran adalah upaya individu menemukan jodoh dan pasangan untuk pernikahan. Namun fenomena yang terjadi banyak hubungan cinta itu tidak berakhir pada ikatan yang serius atau pernikahan dan justru putus. Fenomena orang Jawa bahwa jodoh akan bertemu selaras dengan konsep just world belief. Setiap orang memiliki keyakinan melalui hubungan cinta untuk mendapatkan pasangan sebagaimana dunia yang adil terhadap usahanya mencari pasangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat keyakinan dunia adil bagi individu yang sedang menjalani hubungan cinta dan melihat adakah perbedaan kepercayaan dunia adil bagi laki-laki dan perempuan. Subjek penelitian adalah mahasiwa UIN Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan uji perbedaan antara laki-laki dan perempuan dengan T test. Responden terdiri dari 190 mahasiswa UIN Malang berdasarkan teknik purposive sampling dengan kriteria sedang menjalin hubungan cinta dan berumur 19-24 tahun. Instrumen penelitian menggunakan just world belief scale yang diadaptasi dari teori Lerner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat just world belief mahasiwa sedang, dan tidak terdapat perbedaan antara just world belief laki-laki dan perempuan sehingga laki-laki dan perempuan berpeluang sama terhadap keyakinan dunia yang adil. Implikasi adanya riset ini adalah adanya nilai keadilan bagi laki-laki dan perempuan dalam menjalani hubungan cintanya sehingga masing-masing pasangan memperlakukan kekasihnya dengan baik dan adil karena konsekuensi adanya kebaikan yang diperbuat akan memunculkan kebaikan pula di masa mendatang. Implikasi just world belief selanjutnya adalah memperkuat kepuasan dalam relasi cinta untuk pertimbangan pasangannya sebagai jodoh. KATA KUNCI Just World Belief; Hubungan Cinta; Mahasiswa; Jodoh