MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KORBAN BULLYING MELALUI KONSELING INDIVIDUAL RATIONAL EMOTIF BEHAVIOUR THERAPY TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 AMUNTAI SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Abstract
Beberapa siswa malu untuk bertanya, malu untuk mengungkapkan pendapat dan cenderung diam, canggung dalam menghadapi pertanyaan dari guru, tidak punya motivasi untuk bersaing dalam bidang akademik, sehingga nilai akademiknya pun cenderung rendah. Selain itu, siswa juga merasa bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, hal ini terlihat dari perilaku siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Tidak mempunyai keyakinan untuk memperoleh bantuan dari orang lain, sehingga siswa menutup diri terhadap bantuan dari orang lain. Pemaparan yang telah dijelaskan merupakan bagian dari indikator-indikator kepercayaan diri siswa korban bullying Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas tersebut dilakukan dalam dua siklus penelitian. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Amuntai Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa korban bullying sebelum mendapatkan konseling individu pendekatan rational emotif behavior therapy ditunjukkan dengan menghindari pelaku bullying, menutup diri, selalu menyalahkan diri sendiri atas segala hal buruk yang menimpanya, merasa tidak pantas berteman dengan teman-temannya karena tidak memiliki kelebihan, pasif dalam diskusi kelompok Gambaran kepercayaan diri siswa korban bullying setelah mendapatkan konseling individu pendekatan rational emotif behavior therapy dengan teknik home work assignment setelah diberikan treatment tampak adanya perubahan pada diri klien secara bertahap yaitu klien sudah mulai berani untuk berkomunikasi dengan orang lain, mau bertanya kepada guru ketika pelajaran berlangsung, mau menerima nasehat dari orang lain. Klien juga sudah bisa mengurangi rasa gugup dan gemetar saat berbicara, meski kadang masih terlihat gugup dan gemetar. Klien juga sudah mulai berani menyampaikan pendapatnya ketika diskusi kelompok, meski tidak banyak yang dia Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh klien sebelum mengikuti konseling dan setelah mengikuti konseling maka dapat dismpulkan bahwa terdapat perbedaan kepercayaan diri siswa korban bullying, hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa ketika di dalam kelas.