ANALISIS PEKERJAAN PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOIL STABILIZATION CEMENT IN SITU (STUDI KASUS: JALAN MAHOGANY SUMMARECON BOGOR)

Abstract

Perkerasan jalan menggunakan semen stabilisasi tanah (In Situ) merupakan upaya menstabilkan tanah untuk mencapai kekuatan yang diinginkan. Stabilisasi tanah adalah campuran tanah tertentu untuk meningkatkan sifat teknis tanah. Tidak hanya itu, stabilisasi bertujuan untuk meningkatkan sifat teknis tanah untuk memenuhi persyaratan teknis tertentu dengan CBR yang ditentukan (94%). Kondisi di lapisan perkerasan tergantung pada nilai CBR dan komposisi bahan pencampur atau tingkat semen yang dicampur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dukung tanah dengan menggunakan metode semen stabilisasi tanah (In situ). Untuk pekerjaan perkerasan dengan perolehan nilai daya dukung tanah yang baik untuk mendapatkan nilai stabilisasi yang tepat dalam rangka memperoleh nilai CBR yang memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan jalan ialah dengan menggunakan semen. Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini adalah pengujian sampel dilapangan yang diperoleh langsung dari pengujian dilapangan, data penelitian laboratorium yang dimiliki oleh PT. Perkasan Adiguna Sembada. Hasil analisis menggambarkan komposisi semen yang digunakan dalam karya ini adalah 1 ton/1.000 kg, kondisi tanah dilokasi berkondisi plastisitas sedang hingga tinggi (tanah liat organik dari plastisitas sedang hingga tinggi). Pemadatan semen stabilisasi tanah memperoleh kadar air 30,0% dari tumbukan CBR lapangan antara 25 dan 56 tabrakan yang memperoleh kerapatan kering 1.250 gr/cm3 selama 25 tabrakan dengan waktu penetrasi 12 detik, dan 56 tabrakan memperoleh kerapatan kering sebesar 1,350% gr/cm3 dalam waktu penetrasi 18 detik. Uji nilai atterberg memperoleh nilai luquid limit (LL) sebesar 78,53%, plastisitas index (PI) sebesar 32,15% dan plasticity limit (PL) sebesar 46,38% sehingga diklasifikasikan dalam klalasifikasi terpadu MH & OH. Nilai CBR dari setiap tabrakan, untuk 10 tabrakan adalah 5,87%, 25 tabrakan adalah 9,60% dan 56 tabrakan adalah 17,33%.