LIVING HADITS SEBAGAI STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER DI SDITQ IMAM SYAFI’I BANJARMASIN

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pembentukan karakter melalui living hadits di SDITQ Imam Syafi’i Banjarmasin serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat upaya pembentukan karakter melalui living hadits di SDITQ Imam Syafi’i Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologi dengan subjek Kepala Sekolah, Guru wali kelas dan Guru tahfiz. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk memperoleh keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terkait upaya pembentukan karakter melalui living hadits di SDITQ Imam Syafi’i Banjarmasin, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Upaya sekolah dalam melaksanakan kegiatan living hadits melalui pembiasaan yang dilaksanakan dengan rutin pada beberapa kegiatan yang ada disekolah yang dibimbing penuh oleh pendidik kepada peserta didiknya agar terbentuknya karakter religius dan mandiri sesuai living hadits, adapun kegiatan tersebut, diantaranya: a. Adab melepas dan memasang alas kaki, b. Kegiatan dzikir, c. Sholat sunnah dhuha, d. Adab ketika makan dan minum, e. Adab ketika melaksanakan shalat, f. Tata cara berpakaian, g. Menyampaikan keutamaan di hari Jum’at yaitu berinfaq; Faktor pendukung dan penghambat upaya pembentukan karakter melalui living hadits di SDITQ Imam Syafi’i Banjarmasin diantaranya adalah: a. Faktor Pendukung: berupa upaya yang diberikan sekolah melalui yayasan dengan dukungan penuh melalui fasilitas sekolah serta buku-buku penunjang kegiatan belajar mengajar peserta didik, mewadahi kegiatan pembelajaran dan memberikan pelatihan dalam mengembangkan potensi pendidik agar mampu menyampaikan secara penuh penguasaan materi ajar serta mengetahui kegiatan pembentuk karakter melalui living hadits dan mengamalkannya; b. Faktor penghambat: Upaya pembentukan karakter melalui living hadits di SDITQ Imam Syafi’i Banjarmasin adalah, pada orangtua atau wali dari peserta didik yang belum mengenal serta mengamalkannya mengenai praktik living hadits pada kegiatan dirumah.