Permasalahan yang diteliti adalah rendahnya hasil belajar siswa materi bangun ruang yang belum mencapai KKM ≥ 60. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan kurangnya minat belajar siswa, kurangnya keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, dan tidak adanya penggunaan model/media pembelajaran yang bervariasi. Oleh sebab itu dilakukan tindakan kelas dengan menerapkan Model Numbered Head Together (NHT) dengan tujuan melihat aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa materi bangun ruang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Setting penelitian dilaksanakan di kelas V UPTD SD Negeri 3 Batakan, dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Diperoleh melalui teknik pengukuran atau pengamatan dengan tes tertulis siswa dan observasi aktivitas guru dan siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada materi bangun ruang. Aktivitas guru pada pertemuan 1 dan 2 memperoleh skor 12 dan 14 dengan kriteria baik, dan pada pertemuan 3 memperoleh skor 16 dengan kriteria pencapaian sangat baik. Aktivitas siswa mengalami peningkatan klasikal pada pertemuan 1 mencapai 38% dengan kriteria cukup aktif, pertemuan 2 mencapai 69% dengan kriteria aktif, dan pada pertemuan 3 mencapai 81% dengan kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan 1 mencapai 44%, pertemuan 2 mencapai 69%, dan pada pertemuan 3 mencapai 81%.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V UPTD SD Negeri 3 Batakan. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini disarankan kepada guru untuk menggunakan model ini sebagai salah satu alternatif untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang.