Pemahaman Konsep Komunikasi Ijbar Pada Masyarakat Nabundong Dalam Pendekatan Wahdatul Ulum
Abstract
Penelitian ini berfokus proses ijbar yang terjadi pada masyarakat Nabundong Desa Gunung Tua Julu sangat berpariasikarena dalam pandangan adat tidak ada paksaan dalam perkawinan, pandangan dan keinginan wali mujbir untuk menentukan pasangan putrinya selalu mempertimbangkan banyak faktor diantaranya faktor ekonomi, pendidikan, status sosial, adat istiadat sehingga terkadang terkesan menjadi sebuah pemaksaan, tetapi pandangan itu sangat keliru karena dalam adat sangat mempertimbangkan keutuhan dalam rumahtangga sehingga tidak ada paksaan dalam melaksanakan adat. Implikasi peraktik ijbar tanpa konsep komunikasi yang efektif bagi kehidupan perempuan sebagai objek ijbar dikalangan masyarakat Nabundong Desa Gunung Tua Julu berdampak Pertama terjadinya disharmonisasi hubungan perempuan dengan ayah selaku wali mujbir dan membuat perempuan harus keluar dari rumahnya. Kedua perempuan menderita johir dan bathin karena ia tidak sejalan dengan suami dan berakhir kepada perceraian. Ketiga perempuan tidak menikah dengan jangka waktu yang cukup lama karena menunggu pilihan wali mujbir. Keempat perempuan memiliki rumah tangga yang harmonis bila perjodohan yang dilakukan oleh wali mujbir terdapat keserasian dan kufu antara putrinya dengan calon suaminya