MAKNA KESEJAHTERAAN DALAM SUDUT PANDANG EKONOMI ISLAM

Abstract

Makna Kesejahteraan dalam ekonomi syariah bertujuan mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh, yaitu kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual dan moral. Konsep kesejahteraan ekonomi syariah bukan saja berdasarkan manifestasi nilai ekonomi, tetapi juga nilai spiritual dan moral.  Konsepsi kesejahteraan dan kebahagiaan (falah) mengacu pada tujuan syariat Islam dengan terjaganya 5 prinsip dalam maqashid syari’ah, yakni terjanganya agama (ad-ddin), terjanganya jiwa (an-nafs), terjanganya akal (al-aql), terjanganya keturunan (an-nasl) dan terjanganya harta (al-mal). Secara terperinci, tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Kesejahteraan ekonomi mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan negara, 2). Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan dan sistem negara yang menjamin terlaksananya kecukupan kebutuhan dasar secara adil, 3). Penggunaan berdaya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak mubazir, 4). Distribusi harta, kekayaan, pendapatan dan hasil pembangunan secara adil dan merata, 5). Menjamin kebebasan individu, 6). Kesamaan hak dan peluang, dan 7). Kerjasamaan dan keadilan.