Persepsi Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Trilogi Terhadap Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Abstract

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Yang diluncurkan pada tahun 2020 memberikan warna tersendiri bagi pendidikan Indonesia, khususnya bagi mahasiswa perguruan tinggi.  Program ini memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mememilih mata kuliah dan kampus yang diinginkan untuk pengembangan dirinya. Mahasiswa diberi hak untuk untuk kuliah tiga semester di luar program studinya didalam kampusdan/atau di luar kampusnya. Dalam pelaksanaannya program MBKM mengalami beberapa kendala.  Kendala bisa berasal dari mahasiswa, kampus maupun pemerintah.  Melaksanakan program “baru” yang berskala nasional tidaklah mudah. Pemerintah menyiapkan sarana dan prasana, SDM dan aturan pendukungnya. Kampus mempersiapkan dan menyesuaikan kurikulumnya dengan program MBKM dengan tetap mempertahankan capain pembelajaran dan profil lulusan program studi, mahasiswa belum sepenuhnya memahami program MBKM tersebut sebagai akibat kurangnya sosialisasi dan lemah iterasi mahasiswa untuk mencari informasi terkait. Bahkan sebagian mahasiswa tidak tahu adanya program tersebut. Mahasiswa punya persepsi bahwa program MBKM penting bagi mereka untuk meningkatkan kompetensi sebagai bekal menghadapi masa depan di dunia kerja. Mereka berharap adanya dukungan penuh dari kampus, dosen ketika akan mengikuti program MBKM. Namun mereka khawatir akan adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan ketika mengikuti program MBKM tersebut.