ANALISIS PROMOSI RANDAI (WARISAN BUDAYA TAK BENDA) SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA RIAU SEBAGAI “HOME LAND MELAYU “ ( STUDI PADA RANDAI KUANTAN BASERAH KUANTAN SINGINGI )

Abstract

Mulia SosiadyDosen Prodi S1 Manajemen Fekonsos UIN Suska RiauEmail : mulia_sosiady@yahoo.com ErmansyahDosen Prodi S1 Manajemen Fekonsos UIN Suska RiauEmail : erman_uinsuska@yahoo.com Penelitian ini berlokasi Kecamatan Baserah Kab Kuantan Singingi dimana disana banyak Group Randai Kuantan Randai Kuantan merupakan sebuah kesenian unik yang memperlihatkan berbagai cerita rakyat, yang dibawakan dalam sebuah pertunjukan teater seni tradisional. Randai yang pertama dipertunjukkan di daerah Kuansing adalah Randai Cindur Mato. Randai ini dimainkan oleh perantau Minangkabau bersama-sama orang Kampar. Pertunjukan Randai mereka hampir serupa semuanya dengan pertunjukkan Randai di Minangkabau. Randai Kuantan, pada dasarnya adalah  salah satu kesenian khas rakyat yang berkembang diprovinsi Riau. Banyak sekali keunikan yang dapat kita lihat pada tradisi ini. Kesenian ini, juga dimainkan oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 15 hingga 30 orang dalam sekali pementasan. Terdapat beberapa peran penting, seperti tokoh cerita serta peran pendukung lainnya, dalam pertunjukan kesenian yang juga dimainkan oleh mayoritas anak muda yang juga sering disebut dengan nama Randai Bujang Gadi tersebut.Beberapa orang dalam kelompok pementasan kesenian Randai Kuantan, juga bertugas sebagai pemain alat musik tradisional. Diantara alat musik yang mengiringi berbagai kegiatan pertunjukan tersebut, yakni Piaual, Gedang, Biola, Seruling, Harmonika, Rebana, Serta alat musik Lapri, guna mengiringi berbagai nyanyian lagu daerah yang dibawakan dalam pertunjukan kesenian Randai Kuantan.