Gereja Terpanggil Menyuarakan Isu Sosial Melalui Pemimpin Gereja: Analisis Walter Rauschenbusch Terhadap Jabatan Kepemimpinan di Gereja

Abstract

Social issues are reality, text, and context that affect and construct society's moral values. Some topics concerning social injustice, inequality, discrimination, vulnerability, poverty, and oppression should be put at the center as a shared-concerns. This paper confronts the absence of church leaders in advocating for marginalized people. In transforming society, the church's ethical-social teaching and the preferential option for the marginalized are most needed. This essay considers the descriptive qualitative research method and how it can be used to collect data and information through literature studies. I investigate and elaborate on Walter Rauschenbusch’s theory while analyzing social issues in Indonesia and the actions of church leaders. I observed that his critics of the church's passivity in responding to social issues in the United States (19th Century) still relate to the situation in Indonesia. This paper argues that the preferential option for marginalized people, as well as the church's ethical-social teaching derived from God's love, will inspire people to envision and design a peaceful and prosperous society.AbstrakIsu sosial merupakan keadaan yang mempengaruhi sebagian besar masyarakat berkaitan dengan nilai moral. Beberapa persoalan menyangkut isu sosial adalah ketidakadilan, ketimpangan sosial, diskriminasi dan penindasan. Ada asumsi meskipun menjadi masalah yang serius ditengah-tengah masyarakat namun tidak banyak orang yang berani bersuara mengenai isu sosial termasuk pemimpin gereja. Padahal jabatan kepemimpinan di dalam gereja merupakan penggerak utama untuk melakukan gerakan atau aksi sosial bagi jemaat yang dipimpinnya. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mengumpulkan data berdasarkan studi literatur. Penulis akan meneliti sumber primer dari karya tulisan Walter Rauschenbusch. Penelitian ini hendak mengkritisi sikap pemimpin gereja saat ini yang terpaku pada isu sosial, seperti kritik Walter Rauschenbusch di dalam karya tulisnya mengenai kebungkaman gereja pada krisis sosial yang terjadi di Amerika abad 19. Hasil penelitian menjelaskan adanya urgensi mengenai sikap gereja dalam menyuarakan isu sosial melalui pemimpin gereja. Pemimpin gereja yang bersuara dan beraksi, merupakan salah satu sikap untuk mempersiapkan jemaat mengetahui nilai moral dan etika sesuai teladan Yesus.