KEPRIBADIAN KONSELOR ISLAMI DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 125-128
Abstract
Secara normatif, Al-Qur’an telah memberikan kerangka nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam disiplin ilmu bimbingan dan konseling Islam. Surat An-Nahl ayat 125-128 akan menjadi cikal bakal konsep teori konseling Islam dalam membentuk pribadi seorang konselor Islami. Kandungan dan indikator-indikator yang terdapat di dalam surat An-Nahl ayat 125-128 dapat diimplementasikan dan menjadi rujukan dalam membentuk kepribadian konselor Islami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian konselor Islami dalam al-Qur’an Surat An- Nahl ayat 125-128 melalui metode content analisys (analisis isi) untuk membahas secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam suatu teks dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan psikologis. Beberapa kitab tafsir yang menjadi rujukan dalam penelitian ini ialah Tafsir Al-Jalalain, Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Tematik Cahaya Al-Qur’an, Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Kementerian Agama RI. Hasil penelitian ini, menghasilkan bahwa dari surat An-Nahl ayat 125-128 tersebut walaupun tidak secara tekstual menunjukan kepribadian konselor, namun secara kontekstual melahirkan beberapa kepribadian dari diri Nabi yang harus didedikasikan oleh seorang konselor Islami. Seorang konselor Islami harus memiliki kepribadian yang terdapat di dalam beberapa indikator yaitu 1) Hikmah, 2) Mau’iẓātul hasanah, 3) Washbir wa mā shabruka illā billāh,; 4) Lā tahzan „alaihim, dan 5) Walladzhīna hum muhsinin.