PENDAMPINGAN SANTRI BROKEN HOME (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN AL-FATHANIYAH SERANG)
Abstract
Broken home kerap dilabelkan kepada anak yang jadi korban perceraian orang tuanya, sementara itu sesungguhnya broken home bukan cuma anak yang berasal dari orang tua yang berpisah, namun pula anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Riset ini mempunyai tujuan buat mengenali serta menguasai pengalaman orang dikala anak muda yang jadi korban broken home dan membagikan cerminan menimpa gimana anak muda yang jadi korban broken home bisa bertahan serta menempuh kehidupan. Tata cara yang digunakan riset kualitatif. Tata cara pengumpulan informasi riset ini memakai wawancara semiterstruktur. Partisipan dalam riset ini diseleksi dengan metode purposive. Partisipan berjumlah dua orang, Partisipan ialah korban broken home. Penemuan dari riset, kedua partisipan bisa bertahan pada kondisi keluarga yang broken home sebab terdapatnya penerimaan diri yang positif. Kedua subjek mengaku kalau penerimaan diri yang timbul dipengaruhi oleh religiusitas. Kedua subjek sanggup membangun keahlian resiliensi ditunjukkan dengan bangkit kembali serta mempunyai harapan buat masa depan.