RELEVANSI KONSEP KEPRIBADIAN HASAN AL-BANNA DI INDONESIA
Abstract
Kepribadian yang dimaksud Hasan Al-Banna adalah proses yang ditujukan agar manusia mengetahui ajaran Islam, menghayati nilai-nilainya dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, dengan sumber utama al-Qur‘ān dan as-Sunnah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendapat Al-Banna sangat relevan dengan kedudukan pendidikan Islam di Indonesia sebagai pendidikan nilai (value education) dan sarana pembentukan karakter (character building) yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebagaimana pemikiran Hasan Al-Banna tentang kepribadian, bahwa kepribadian yang diidealkan menurut Al-Banna adalah pribadi yang memiliki salimul aqidah (aqidah yang bersih), ibadah shahihah (ibadah yang benar), akhlak fadhilah (budi pekerti yang luhur), kesehatan, kekuatan jihad, harga diri dan kemuliaan, keadilan. Yang artinya pribadi muslim adalah pribadi yang diisi dengan nilai-nilai ketuhanan serta nilai-nilai kemanusiaan. Kaitannya dengan pendidikan di Indonesia, hal tersebut sangat relevan dengan rumusan kompetensi kepribadian yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Bahwa intinya, pendidik harus memiliki pribadi yang bertindak sesuai norma agama dan berakhlak mulia.