GERAKAN SOSIAL MUHAMMADIYAH DI ERA REFORMASI

Abstract

Abstract. Aksi Bela Islam movement showed the ‘umat’ power involve democratization in Indonesia as a third big of democracy state in the world. Social movement that have characteristic such as solidarity for a same resistance showed by aksi Bela Islam movement fascinately. But, many accusation that this action contain political, make some big Islamic organization said that they not involved in this action directly, one of the organization is Muhammadiyah. Muhammadiyah is an Islamic organization be known by his role in education, health and social serviced, still should take the role as one of civil society power in the condition of ‘umat’ in Indonesia at that time. This draft analyze that how the Muhammadiyah take his different gesture and way by said not involved indirectly in organization. Using resources mobilization theory that one of factor in social movement, was found that Muhammadiyah’s resources participate in social movement that materialized by Aksi Bela Islam. The member of Muhammadiyah, the facilities, and figure from some leader of Muhammadiyah participating of succes the Aksi Bela Islam movement. Muhammadiyah just take different way roled as civil society by involved indirectly in social movement with others Islamic organization. The research is using qualitative method.Keywords: Aksi Bela Islam; Muhammadiyah; Social Movement; Resources Mobilization. Abstrak. Gerakan Aksi Bela Islam menunjukan kemampuan umat Islam dalam berdemokrasi di Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Gerakan sosial dengan ciri solidaritas untuk suatu penentangan yang sama ditunjukan dengan cara mengagumkan lewat aksi Bela Islam. Namun banyaknya tudingan aksi ini bernuansa politis, membuat beberapa organisasi besar Islam menyatakan tidak melibatkan diri secara langsung dalam gerakan tersebut, salah satunya adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah yang dikenal sebagai organisasi Islam yang berperan secara kultural lewat pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial, harus mengambil peran sebagai civil society di tengah kondisi umat Islam di Indonesia saat itu. Tulisan ini mengurai bagaimana organisasi besar Islam Muhammadiyah mengambil sikap dan cara berbeda dengan menyatakan diri tidak terlibat secara langsung secara keorganisasian. Menggunakan teori mobilisasi sumberdaya yang menjadi salah satu faktor dalam gerakan sosial, ditemukan bahwa sumber daya Muhammadiyah turut serta dalam gerakan sosial yang terwujud dalam Aksi Bela Islam. Para warga Muhammadiyah, fasilitas dan ketokohan dari para tokoh Muhammadiyah ikut menyukseskan gerakan Aksi Bela Islam. Muhammdiyah telah mengambil cara lain berperan sebagai civil society dengan ikut secara tidak langsung dalam gerakan sosial bersama organisasi-organisasi Islam lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.Kata Kunci: Aksi Bela Islam; Muhammadiyah; Gerakan Sosial; Mobilisasi Sumberdaya.