KEISLAMAN DAN KEBANGSAAN: TELAAH PEMIKIRAN KH. HASYIM ASY’ARI

Abstract

This article reviews the thoughts of KH. Hasyim Ash'ari concerning Islam and nationality. The method in this research is the library research method with a descriptive analysis study. The analytical study uses content analysis and descriptive analysis related to Islamic thought and nationality KH. Hasyim Ash'ari. The results showed that the problem that was found today was that a phenomenon had happened to the life of the Indonesian nation, with the re-emergence of groups that opposed Islam and nationality (Indonesian-ness). So, it is necessary to tune in KH. Hasyim Ash’ari about Islam and nationality, KH. Hasyim Asy'ari himself has proven that the two do not need to be contested because they are the realm of one concept of struggle. Islamic thought KH. Hasyim Ash'ari has a traditional Islamic style that focuses on the fields of Sufism, theology (ahlussunah wal jama'ah), and fiqh. Meanwhile, his national thinking about political ideas was used as a struggle to unite the people and confront confrontation with the Colonial as well as efforts to fight for Indonesian independence. Artikel ini menalaah kembali tentang pemikiran KH. Hasyim Asy’ari mengenai keislaman dan kebangsaan. Metode dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (library research) dengan studi analisis deskriptif. Studi analisis menggunakan analisis conten dan deskriptif terkait pemikiran keislaman dan kebangsaan KH. Hasyim Asy’ari. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa permasalahan yang didapatkan deawasa ini adalah terjadi fenomena yang menimpa  kehidupan bangsa Indonesia, dengan kembali munculnya golongan-golongan yang mempertentangkan keislaman dan kebangsaan (keindonesiaan). Maka, perlu menalaah pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang keislaman dan kebangsaan, KH. Hasyim Asy’ari sendiri telah membuktikan bahwa keduanya tidak perlu dipertentangkan, karena keduanya adalah ranah dalam satu konsep perjuangan. Pemikiran keislaman KH. Hasyim Asy’ari bercorak Islam tradisional yang berfokus pada bidang tasawuf, teologi (ahlussunah wal jama’ah) dan fiqh. Sedangkan, pemikiran kebangsaannya mengenai ide-ide politik yang digunakan sebagai perjuangan untuk mempersatukan umat dan melakukan konfrontasi terhadap Kolonial serta usaha dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia