Tafsir Terlengkap pertama di Indonesia dari Abad ke-17 M

Abstract

Masuknya Islam ke nusantara merupakan awal langkah tafsir Alquran masuk ke Indonesia. Namun dalam perkembangannya berbeda jauh dengan di tempat asalnya. Perkembangannya dimulai dengan penerjemahan sekaligus menjadi tafsir bagi ayat yang ditafsirkan. Dan muncullah sebuah tafsir lengkap 30 juz “Turjumān al-Mustafīd” ditulis seorang ulama nusantara abad ke-17M bernama Abdul Rauf al-Singkili. Kitab ini diprediksi kuat sebagai tafsir terlengkap perdana di Indonesia yang lengkap disusun 30 juz. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisa aspek metodologis dari kitab tafsir tersebut. Mengingat kitab tersebut adalah kitab tafsir berbahasa melayu dan menggunakan aksara jawi. Melalui metode kualitatif berbasis library reseacrh dengan pendekatan deskriptif-analitis artikel ini mendapatkan hasil bahwa kitab tersebut ditulis oleh Abdul Rauf al-Singkili ketika beliau menjabat sebagai mufti Kesultanan Aceh, dan tidaklah didapatkan alasan konkret mengenai latar belakang penulisan kitab tafsir ini. Kitab ini ditulis dengan gaya tartīb muṣḥafi dan bersumber bi al-ra`yi serta memakai metode tahlili. Rujukan yang digunakan dalam tafsir ini adalah tafsir al-Baiḍāwi, tafsir Jalalain, tafsir al-Khāzin, tafsir Tsa’labi, Manāfi’ al-Qur`ān dan al-Nihāyah. Adapun kandungannya mencakup tafsir itu sendiri, keutamaan surat, asbabun nuzul, nasikh-mansukh, qiraat, israiliyyat, dan masalah fiqh. Kitab yang menggunakan bahasa Arab-Jawi ini juga memberikan kemudahan kepada pembaca dengan menyertakan kata kunci. Sehingga bagi pembaca dan peneliti sangat bagus apabila memperhatikan kata-kata kunci tersebut. Dan kata kunci itu dihubungkan dengan konten-konten tersebut. di antara kata-kata kunci itu adalah “qishah, kata, kata mufassir, adapun, dan adapun, bermula, ya’ni, tanbih, bayan, dan faedah”.