ANALISIS FORENSIK TERHADAP CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL MENGGUNAKAN METODE NATIONAL INSTITUT OF STANDARD AND TECHNOLOGY 800-101

Abstract

Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi adalah munculnya fenomena Cyberbullying. Lembaga donasi anti-bullying, Ditch The Label pada surveinya “The Annual Bullying Survey 2017”, mencatat lebih banyak anak muda yang mengalami cyberbullying di Instagram dari pada platform lain sebesar 42 persen, dengan Facebook mengikuti di belakang dengan 37 persen. Snapchat berada di peringkat ketiga dengan 31 persen, sementara WhatsApp (12 persen), Youtube (10 persen), Twitter (9 persen) dan Tumblr (2 persen) dari cyberbullying yang dilaporkan. Kejahatan yang dilakukan oleh pelaku cyberbullying tentunya akan meninggalkan barang bukti berupa bukti digital percakapan tentang kejahatan yang dilakukan oleh pelaku dan korban. Maka dari itu perlu adanya teknik digital forensik untuk perncarian bukti digital yang valid. Pada penelitian ini, peneliti membuat skenario kasus cyberbullying pada aplikasi Instagram dan Whatsapp melalui Smartphone. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui cara dalam melakukan mobile forensics dengan menerapkan metode NIST Special Publication 800-101 Revision 1 dan mengetahui hasil analisis dari aplikasi forensik MOBILEdit, Autopsy dan FTK Imager dalam pencarian bukti digital cyberbullying pada aplikasi Instagram dan Whatsapp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti digital berhasil ditemukan hampir keseluruhan data sesuai skenario menggunakaan aplikasi Autopsy dan FTK Imager, dengan menggunakan physical image yang diperoleh dari ekstrak MOBILEdit dalam smartphone kondisi root. Namun, untuk FTK Imager harus mengetahui lokasi terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pencarian data. Hasil data dari aplikasi MOBILEdit, pada Instagram untuk video dan file yang telah dihapus tidak ditemukan, sedangkan pada WhatsApp hanya ditemukan file storage-nya. Kata Kunci : cyberbullying, instagram, whatsApp, NIJ, digital forensic. ------------------- The negative impact of advances in information and communication technology which is increasing this year is the emergence of the Cyberbullying phenomenon. Anti-bullying charity, Ditch The Label in its survey "The Annual Bullying Survey 2017", noted that more young people experience cyberbullying on Instagram than on other platforms at 42 percent, with Facebook following behind with 37 percent. Snapchat ranked third with 31 percent, while WhatsApp (12 percent), Youtube (10 percent), Twitter (9 percent), and Tumblr (2 percent) reported cyberbullying. The criminal behavior committed by cyberbullying perpetrators will certainly leave the evidence in the form of digital evidence of conversations about crimes committed by perpetrators and victims. Therefore, it is necessary to have digital forensic techniques to search for valid digital evidence. In this study, researchers created scenarios of cyberbullying cases on Instagram and Whatsapp applications via cell phones. This study aims to find out how to carry out forensic analysis using the NIJ method and find out the results of analysis from the forensic applications MOBILedit, Autopsy, and FTK Imager in searching for digital evidence of cyberbullying on the Instagram and Whatsapp applications. The results showed that digital evidence was found in almost all of the data according to the scenario using the Autopsy and FTK Imager applications, using a physical image obtained from the MOBILedit extract in a rooted cellphone. However, the FTK imager must know the location first so that it is easier to find data. Data results from the MOBILedit application, on Instagram for deleted videos and files were not found, while on WhatsApp only storage files were found. Keywords: cyberbullying, instagram, whatsapp, NIJ, digital forensics.