IMPLEMENTASI MOBILE FORENSIC PADA APLIKASI MICHAT DAN TELEGRAM DENGAN FRAMEWORK NIST 800-101
Abstract
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain yang dilakukan secara online untuk memudahkan manusia saling berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu. Salah satu aplikasi yang kini banyak disalahgunakan yaitu aplikasi MiChat dan Telegram, banyak kasus prostitusi online yang ditemukan menggunakan aplikasi ini lantaran mudah diakses karena dapat kirim foto dan video. Barang bukti kejahatan cybercrime dapat berupa barang bukti elektronik dan barang bukti digital. Barang bukti elektronik dapat berupa bentuk fisik dari perangkat elektronik tersebut sedangkan barang bukti digital bisa berupa berkas dokumen, berkas history, atau berkas log yang berisi data-data yang terkait. Penelitian ini menerapkan forensik digital pada perangkat mobile menggunakan framework National Institute of Standards and Technology Special Publication 800-101 Revision 1, dengan alat bantu forensik yaitu FTK Imager dan MOBILedit Forensic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FTK Imager lebih banyak mendapatkan barang bukti digital dibandingkan MOBILedit Forensic. Akuisisi bukti digital pada aplikasi Telegram mendapatkan lebih sedikit bukti dibandingkan dengan aplikasi MiChat. Bukti digital yang berhasil didapatkan pada penelitian ini yaitu pesan percakapan, gambar, video dan voice note. Kata kunci: cybercrime, digital forensik, michat, nist, telegram ----- Social media is a platform for online communication that allows people to interact without being limited by space and time. One of the commonly used applications for criminal activities such as online prostitution is MiChat and Telegram, because these applications are easily accessible and allow users to send photos and videos. Cybercrime evidence can be in the form of electronic and digital evidence. Electronic evidence is the physical form of electronic devices involved in a crime, while digital evidence is documents, history, or logs containing data related to the crime. This study examines the implementation of forensic techniques on mobile devices using the MiChat and Telegram applications. The aim is to collect and analyze data that can be used as evidence in an investigation. This study uses the framework of the National Institute of Standards and Technology Special Publication 800-101 Revision 1 and uses FTK Imager and MOBILedit Forensic as assistance tools. The results show that FTK Imager obtained more digital evidence compared to MOBILedit Forensic, and the acquisition of digital evidence on the Telegram application obtained fewer evidences compared to the MiChat application. The successfully obtained digital evidence includes conversation messages, images, videos, and voice notes. Keywords: cybercrime, digital forensik, michat, nist, telegram