DIMENSI NILAI ETIKA ISLAM AL-GHAZALI DAN PENCEGAHAN CYBERBULLYING DI KALANGAN REMAJA
Abstract
Maraknya cyberbullying menjadi ancaman bagi peningkatan kualitas generasi penerus bangsa, hal ini dikarenakan pelaku maupun korban dalam tindakan ini adalah remaja. Masa remaja yang seharusnya menjadi masa keemasan bagi anak untuk berkeatifitas dan meningkatkan kemampuan diri harus dirusak dengan tindakan-tindakan amoral yang dapat mengganggu mental dan kejernihan berpikir mereka. Kolom komentar sosial media yang seharusnya berisi kata-kata positif kini sudah jarang terlihat dan justru dipenuhi hujatan, makian, provokasi dan celaan. Kolom komentar yang terbuka untuk umum menjadi media bagi remaja untuk melontarkan kata-kata negatif tanpa ragu seolah hal ini biasa dan wajar dilakukan. Bagaimanapun juga cyberbullying tidak bisa dibiarkan semakin masif terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan yang tepat dalam mencegahnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa untuk mencegah semakin masifnya cyberbullying, yang paling pertama berperan adalah orang tua dan keluarga. Penanaman dimensi nilai etika Islam menjadi solusi bagi degradasi moral remaja terutama dalam menghadapi perkembangan zaman. Dimensi nilai etika Islam Al-Ghazali yang sarat dengan dua tujuan; mencapai kualitas hubungan antar sesama sekaligus terhadap Tuhan menjadi sebuah persoalan penting yang perlu dipelajari lebih jauh dalam perjalanan mendidik seorang anak. Pemberian contoh, latihan, kebiasaan, nasihat, dan anjuran merupakan metode yang dikemukakan Al-Ghazali dalam mendidik anak yang membawa pengaruh besar bagi orang tua dalam membina kepribadian anak sesuai ajaran Islam sekaligus mengembalikan fitrah anak sebagai manusia yang beretika al-kamil.