“SHIFTING PARADIGM” PEMAHAMAN HADIS DI INDONESIA (Studi Interpretasi Kontekstual Ali Mustafa Ya’qub terhadap Hadis-Hadis Hubungan dengan Non-Muslim)
Abstract
Hampir semua jenis ilmu pengetahuan mengalami “shifting paradigm”, begitu juga pada kajian hadis.Era kontemporer, pemahaman hadis tertentu seringkali menimbulkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks Indonesia, para pengkaji hadis berusaha untuk merekonstruksi metode pemahaman hadis Nabi agar dapat diterima dan membumi dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk. Ali masuk dalam deretan tokoh yang berpengaruh dalam kancah keilmuan hadis. Metode Interpretasi Kontekstual hadis yang diusungnya, Ali Mustafa Ya’qub dapat menempatkan posisi hadis Nabi SAW diterima pada konteks kekinian, tanpa menghilangkan dan mengabaikan pesan teks hadis itu sendiri. Penelitian ini menjadi penting untuk mengungkap dan menganalisis model interpretasi kontekstual Ali Mustafa Ya’qub dalam kerangka shifting paradigm terhadap hadis hubungan dengan non-muslim. Melalui metode deskriptif-analisis didapatkan bahwa dalam wacana Ali Mustafa Ya’qub hadis harus dipahami secara tekstual. Apabila pemahaman tekstual dinilai tidak mungkin dilakukan, maka pemahaman kontekstual harus diterapkan. Hadis-hadis bertema ghaib, ibadah murni dan hukum qath’i harus dipahami secara tekstual. Sebelum melakukan pemahaman hadis secara kontekstual, Ali mengingatkan untuk melalui metode penafsiran/syarah al-Qur’an dengan al-Qur’an, al-Qur’an dengan hadis dan hadis dengan hadis yang lain. Pemahaman kontekstual harus melihat aspek luar teks, yaitu sabab al-wurud hadis, makani dan zamani dan al-taqalid al-diniyah. Adapun model interpretasi kontekstual hadis, Ali melakukan generalisasi hal-hal khusus tentang hubungan dengan non-muslim, yaitu memilah hadis tentang perang diterapkan/dipahami dalam kondisi perang dan hadis damai diterapkan dan dipahami dalam kondisi damai. Sedangkan hierarki nilai yang terkandung dalam interpretasi kontekstual hadis Ali Mustafa Ya’qub adalah terdapatnya; 1) Obligatory Values, 2) Fundamental Values. 3) Protectional Values, dan 4) Implementational Values. Kata Kunci: Shifting Paradigm, Interpretasi Kontekstual, Non-Muslim