Ritualitas ibadah haji dalam PeRsPektif al-QuR’an dan antRoPologi

Abstract

Dalam lintasan sejarah keberadaannya, haji menjadi suaturitus dalam kehidupan masyarakat muslim yang fenomenal.Fenomenalitas tersebut terjadi karena ritual ini sempat menjadi‘ancaman’ serius bagi eksistensi kolonial Belanda di Indonesiaselain hakikat keberadaannya sebagai salah satu rukun Islamyang wajib dikerjakan bagi segenap kaum muslim yang mampumengerjakannya. Jadilah ritus ini sebagai fakta yang dikerjakandi antara prestise sosial dan kewajiban agama. Berbekal telusurkepustakaan dan fenomena kebudayaan yang berkembangdi tengah-tengah kehidupan masyarakat muslim kajian inidimunculkan. Pendekatan antropologis dikemukakan untukmemotret fenomena ibadah haji yang berdialektika secara intensifatas konstruks budaya sosial yang berkembang di tengah-tengahkehidupan masyarakat. Tanpa mengenyampingkan nilai-nilaisyar’i yang secara niscaya akan mereka sandari untuk pemenuhanprkateknya, ruang-ruang kebudayaan memberi warna signifianbagi pelaksanaan ibadah haji. Ibadah haji yang hadir di tengahtengah kehidupan masyarakat muslim berdialog secara intensifatas kebudayaan sosial yang berkembang di kehidupan mereka.Hal ini terlihat dari pelaksanaan seremonial keberangkatan danpenyambutan para jamaah haji yang akan berangkat dan datangdari Kota Makkah dan Madinah. Di beberapa tempat proseskeberangkatan haji dilaksanakan secara sederhana. Namun, di tempat lain, pelaksanaan ini dilaksanakan secara meriah gunamenyambut datangnya tamu Allah.