PERCERAIAN DAN OTONOMI PEREMPUAN

Abstract

Setiap pasangan suami istri menginginkan keutuhan dalam membangun rumah tangga. Namun realitas menunjukkan angka perceraian kian meningkat. Adanya tekanan sosial di masyarakat (social pressure) bahwa bercerai bukan merupakan hal yang tabu atau aib di masyarakat, bercerai sudah menjadi hal yang biasa. Bercerai adalah hal yang halal tetapi di benci oleh Allah SWT. Bercerai menimbulkan masalah sosial bagi kelangsungan hidup anak-anak dan orang tua. Tingginya angka perceraian di pengadilan yang didominasi oleh gugat cerai, hal itu menandakan sifat kemandirian seorang perempuan terutama dari ekonomi. Seorang perempuan yang telah meniti karier pada akhirnya memilih untuk bercerai dari pada mempertahankan rumah tangganya.