EKSISTENSI HARTA PERSPEKTIF AL-QUR'AN

Abstract

Setiap  manusia  memerlukan adanya  harta,  ia  adalah  penopangbagi kehidupan di dunia. Selain itu ia juga menjadi penolong sekaligus beban bagi para pemiliknya di akhirat kelak. Tidak ada seorangpun yang tidak  membutuhkan harta.  Bahkan  seseorang  rela  pergi  pagi  pulang petang  hanya  untuk mendapatkan  harta.  Tidak jarang  terjadi pertengkaran  dan nyawa melayang hanya karena memperebutkan harta. Harta  adalah  cobaan  (fitnah) bagi manusia (QS Ath-Taghaabun : 15), dengan  harta   seseorang   bisa  masuk  surga   dan  dengan  harta   pula seseorang dapat terjerumus ke dalam neraka.Lantas, bagaimana eksistensi harta menurut perspektif Al-Qur'an?artikel  ini berusaha  untuk merangkum pandangan  Al-Qur'an  terhadap harta. Ternyata eksistensi harta dalam perspektif Al-Qur'an tidak sekadar alat pemuas kebutuhan hidup, lebih dari itu ia adalah wasilah yang telah Allah ta'ala  ciptakan  yang bisa  menjadi nikmat atau  laknat  bagi  para hambaNya. Keyword  / Kata  kunci  : Harta (Al-Mal) dan fitnah (cobaan), Mata'  al- hayat ad-dunya (Perhiasan dunia) dan Wasilat Al-Jihad (Sarana berjihad), larangan memakan harta secara batil, syari'ah berinfak dengan harta.